GADIS
MUDA YANG TAK PANTANG MENYERAH
Rabu (11/11/2015), Liya
adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara, namun sangat tragis ia harus
bisa menjadi seorang gadis yang mandiri sedari dia SD, dikarenakan orangtuanya
yang telah cerai berai dan tengah sama-sama memiliki keluarga baru masing-masing.
Semenjak
orangtuanya berpisah dan tidak peduli lagi terhadap keluarga lamanya, Liya dan
adik keduanya harus tinggal bersama nenek mereka yang sudah tinggal sendiri
sejak lama. Sedangkan adik terakhirnya diangkat menjadi anak dari keluarganya.
Kedua orang tua Liya pun sudah tak mempedulikan kehidupan anak-anak mereka.
Liya
sebagai anak tertua maka dialah yang mempunyai tanggung jawab besar atas
kehidupan adiknya, namun Liya terus semangat belajar sembari dia berusaha,
entah melakukan berbagai bisnis ataupun jualan pernak pernik sederhana dari
hasil karyanya sendiri. Walaupun diusianya yang terbilang masih sangat dini,
dia berhasil meraih prestasinya di tengah kondisi keluarga yang berantakan, di SD peringkat Liya tidak pernah
keluar dari 5 besar, sedangkan di SMP peringkat Liya tidak pernah lepas dari 3
besar.
Dan
Liya pun berhasil menuntaskan pendidikannya di SMA dengan biaya yang ia raih
sendiri, namun ketika ia ingin melangkah ke jenjang pendidikan tinggi ia merasa
sudah tidak mampu jika dia harus membiayai sekolahnya sendiri sedangkan adiknya
sudah menginjak ke bangku SMP. Namun keiginan Liya sangat tinggi untuk meraih
pendidikan tingginya, karna ia berfikir ” bagaimana caranya ia akan membiayai
adeknya kuliah nanti jikalau ia tidak menuntaskan dirinya sendiri terlebih dahulu”.
Ketika
itu Liya lolos jalur undangan di UNIVERSITAS TADULAKO, dan ia membicarakan
kepada kedua orangtuanya, kemudian orangtuanya pun menyetujui untuk berbagi
biaya dalam membiayai Liya kuliah. Tapi naasnya, setelah sesampainya Liya di
palu orang tua Liya pun tak ada yang peduli terhadapnya, bahkan sepeser uang
pun tak ada di kirimkan untuknya. Dari situ Liya tersadar bahwa kedua orang
tuanya memang tidak pernah peduli terhadapnya.
Namun
dia tak menyerah begitu saja sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang dosen
STIA, setelah mereka banyak berbincang-bincang, maka diangkatlah Liya sebagai
anak angkatnya. Disitulah kehidupan Liya mulai terlihat terang setelah
menemukan orang tua angkat di kota orang tanpa satupun saudara.
Akhirnya
Liya pun kini menjadi salah satu mahasiswa aktif di kampus STIA, kegiatan
sehari-hari yang ia lakukan saat ini ialah, siang bekerja, sore ngampus, malam
mengerjakan tugas, dan paginya ia meluangkan waktunya sedikit di sela pekerjaan
rumahnya untuk tidur.
Ia merasakan kehidupan
yang berbeda dari kehidupannya yang sebelumnya, karna ia harus hidup dengan
orang lain tanpa satupun keluarganya. Tapi ia pun tetap bersyukur karna dengan
kegiatannya yang sekarang, ia bisa mewujudkan impiannya yaitu, yang pertama ia
bisa melanjutkan pendidikan tingginya, dan ia bisa sembari bekarja mencari uang
untuk sekolah adiknya. Terlebih lagi ketika nanti ia sarjana, ia telah dijamin
akan diberikan lowongan pekerjaan kepada orang tua angkatnya, agar dia bisa
membiayai pendidikan adiknya nanti yang semakin tinggi.
Tak muluk-muluk
disitulah letak kebahagiaan seorang Liya, di umurnya yang sekarang menginjak 19
tahun ia ingin cepat-ceoat menyelesaikan sarjananya, dan kemudian melanjutkan
pendidikan adiknya dimanapun yang adeknya mau.
Liya pun pernah berkata bahwa “walaupun saya harus tertekan memikirkan
kehidupan keluargaku yang hancur, saya tidak menginginkan adikku merasakan hal
yang sama seperti apa yang saya rasakan, sehingganya saya harus pintar, agar
adik saya natinya bisa merasakan kebahagiaan di dunia, walaupun tak ia dapatka
dari orang tua kami, setidaknya ia merasakan tanggung jawabku sebagai
kakaknya”.
SULISTIANI B 501 14 018
MASIH
BANYAKNYA MASYARAKAT YANG TIDAK MAMPU
Kamis (12/11/2015), ternyata sampai detik ini pun, kota
Palu masih dibayang-bayangi oleh kemiskinan, terbukti dengan masih banyaknya
orang yang tak punya pekerjaan (pengangguran). Sehingga sangat perlu untuk
pemerintah menangani ini.
Banyaknya kalangan masyarakat ekonomi lemah sekarang ini
menjadi keresahan kita bersama, sehingganya menyebabkan banyaknya orang yang
meminta-minta belas kasihan, seperti yang kita jumpai di lampu-lampu merah. Dan
juga karna faktor pengangguran yang semakin banyak karna tersendat oleh faktor
biaya.
Sehingganya faktor itulah yang menyebabkan pemerintah
banyak ikut turut turun tangan dalam mengatasi hal ini. Liya adalah salah satu
masyarakat yang tinggal bersama orang yang bekerja di kantor dinas sosial, ia
mengatakan “ mereka sering menyalurkan bantuan kepada masyarakat”.
Beberapa
kegiatan yang dilakukannya ialah:
·
Mengumpulkan data yang telah diteliti,
kemudian melakukan pengumpulan berkas seperti KTP dan foto rumah, kemudian di setor.
·
Memberika JAMKESMAS (jaminan
kesejahteraan masyarakat) kepada orang yang tidak mampu.
·
Memberikan penyaluran bahan-bahan kerja
seperti peralatan bengkel, mesin jahit, dll, kemudian memberikan berbagai sembako, seperti kacang hijau, beras, telur,
minyak, dll, kepada orang yang tidak mampu.
Berbagai
kegiatan tersebut disalurkan kepada mereka para orang-orang tua yang tidak
mampu (janda), kepada orang-orang yang mempunyai skil di bidang tertentu tetapi
tidak mempunyai bahan untuk menyalurkannya (penjahit, bengkel) yang tidak bisa
melanjutkan sekolah, dan kepada mereka-mereka para masyarakat yang kurang mampu
lainnya.
Selain bantuan dari pemerintah, hal yang sangat
berpengaruh saat ini dalam perkembangan masyarakat ialah kesadaran masyarakat
itu sendiri dalam bekerja keras melakukan usaha, sembari menerima bantuan dari
pemerintah.
SULISTIANI B 501 14 018
KEEFEKTIVAN
BELAJAR BERKURANG KARNA FAKTOR KEKURANGAN DOSEN
Kamis
(12/11/2015), berbagai keluhan keluar, baik dari pihak mahasiswa maupun dari
pihak dosen, karena tidak berjalannya proses perkuliahan secara efektif, yang
dapat menimbulkan berbagai hal yang menyulitkan mahasiswa.
Fitra adalah salah satu mahasiswI UNIFERSITAS TADULAKO,
ia megatakan bahwa “ jadwal perkuliahan sering ditinggalkan karna jam mata
kuliah yang bertabrakan” sehingganya banyak mahasiswa nantinya akan ketinggalan
materi perkuliahan, yang mnyebabkan terhambatnya pengadaan FINAL tepat waktu.
Sedangkan pihak dosen banyak yang mengeluh bahwa beliau
tidak bisa secara maksimal menyampaikan materinya, dikarenakan faktor kelelahan
dan sulitnya mengatur jadwal perkuliahan dkarena jam mengajar yang bertabrakan.
Bahkan ada juga yang bahkan lupa masuk kelas karna jadwal yang tidak teratur.Berbagai
faktor- faktor itulah yang menjadi keresahan mahasiswa
Dalam kondisi ini maka perlu untuk pihak yang berwenang
di dalam kampus, untuk menambah dan menyediakan tenaga pengajar secara optimal
dan sesuai kebutuhan / kapasitas yang ada. Dan juga dalam pengaturan jadwal
perkliahan, dihimbau untuk dapat di atur secara maksimal, agar jadwal
perkuliahan tidak ada yang bertabrakan.
Maka agar supaya tidak ada lagi mahasiswa maupun dosen
yang mengeluhkan hal-hal tersebut. Dan proses belajar mengajarpun dapat
berjalan dengan optimal.
SULISTIANI B 501 14 018
BUTA
RAMBU-RAMBU LALULINTAS
Minggu
(22/11/2015), warga palu merasa resah dan gelisah akan keselamatannya tiap kali
melakukan kegiatan berlalulintas, karna masih banyak masyarakat yang
mengendarai kendaraannya, tapi tidak faham dengan rambu-rambu lalulintas.
Hingga
detik ini pun, masih banyak korban kecelakaan akibat keteledoran pengendara
yang tidak faham atas rambu-rambu lalulintas. Dan semakin banyaknya pengendara saat
ini yang kita jumpai tidak tau aturan lalulintas.
Bahkan kebanyakan
korban kecelakaan lalulintas saat ini adalah anak di bawah 17 tahun yang belum
memiliki surat izin mengendarai, namun banyak juga diantaranya adalah mereka
masyarakat dewasa yang telah memiliki surat izin mengendarai.
Berdasarkan data dari
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Palu tercatat, pada September 2015 kasus
lakalantas mencapai angka 46 kejadian, sementara September 2014 sebanyak 29
kasus. Terbukti bahwa angka kecelakaan di kota palu semakin meningkat.
Kebanyakan dari mereka
tersebut mengalami kecelakaan, karna tidak mengetahui aturan berlalulintas.
Kurangnya pengetahuan lalulintas ini semakin membuat banyak korban kecelakaan
yang terjadi.
Jadi hendaknya
pemerintah saat ini benar-benra melakukan tindakan, dimana sebaiknya ada
larangan keras atas anak di bawah 17 tahun untuk mengendari kendaraan, dan juga
bagi mereka yang telah memiliki surat izin mengendarai harusnya betul-betul sudah
tau aturan lalulintas.
Karna kebanyakan dari masyarakat
telah mempunyai SIM tapi tidak faham atas aturan berlalulintas. Dalam hal-hal
kecil sekalipun, seperti kapan waktunya kita harus berhenti ataupun belok,
masyarakatpun banyak yang masih belum
faham.
Selain kesadaran dari
masyarakat yang berkendara, ini semua bisa saja terjadi, karna proses pembuatan
SIM yang bisa kita dapatkan secara singkat, bahkan sekarang ini dalam 15 menit
pun SIM sudah bisa berada di tangan. Kebanyakan masyarakat tidak mengikuti yang
namanya tes berlalulintas.
Mereka yang bertanggung
jawab didalam pembuatan SIM harusnya benar-benar menerapkan sistem yang
seharusnya diterapkan kepada calon pengendara, sehingga calon pengendara bisa
benar-benar murni melakukan proses mengendarai yang baik, sehingga dapat
mengurangi timbulnya kecelakaan. Karna banyaknya kecelakaan saat ini, bisa saja
di sebabkan dari hal-hal kecil tersebut.
Sehingganya sistem
pembuatan SIM saat ini harus benar-benar diubah, karna selama ini sepertinya
semua itu masih terkesampingkan dari mata pemerintah.
SULISTIANI B 501 14 018
AKIBAT
SELOKAN YANG MAMPET
Minggu
(22/11/2015), tersumbatnya selokan kini sangat meresahkan warga, selain baunya
yang menyengat, tersumbatnya selokan menyebabkan mewabahnya jentik-jentik
nyamuk yang menyebabkan timbilnya penyakit DBD pada warga sekitar palu.
Seperti
yang ditemukan pada salah satu wilayah di kota palu, contohnya di kelurahan
tondo, banyak warga yang terserang penyakit demam berdarah, itu semua
diakibatkan karna tersumbatnya selokan-selokan di sekitar rumah warga. Yang
akhirnya menyebabkan mewabahnya jentik-jentik nyamuk di lingkungan itu.
Sehingga banyak warga sekitar tondo yang harus mengidap penyakit demam berdarah
karna hal tersebut.
Salah
satunya adalah Sila, seorang mahasiswa yang tinggal di Tondo, mengatakan bahwa
seringnya penyakit DBD nya muncul karena tidak dapat mengatasi gigitan nyamuk
yang sangat banyak, karna sangat membeludaknya nyamuk di sekitar tondo.
Selain
itu tersumbatnya selokan dapat berdampak pada pencemaran lingkungan, seperti
menimbulkan bau yang tak sedap di lingkungan tempat tinggal warga.
Seperti
selokan yang terdapat di sekitar pasar masomba, karna akibat selokan yang tak
bisa mengalir akhirnya limbah-limbah dari selokan membeludak di jalanan, hingga
jalan-jalan sekitarnya nampak terlihat seperti sungai yang mengalir,
lebih-lebih limbah tersebut berasal dari libah pasar.
Selokan-selokan
ini tersumbat karna kurangnya relokasi pembangunan selokan, yang membuat limbah
selokan tidak dapat mengalir dan akhirnya mengalami penyumbatan. sehingga
selain warga yang harus turun tangan atas keadaan ini, maka pemerintah pun perlu memperhatikan lagi
kebersihan dan kesehatan warganya.
Dalam
hal ini pemerintah bisa melakukan tindakan seperti Contonya, dengan melakukan
pengasapan untuk jentik-jentik nyamuk secara rutin di perumahan warga, dan juga
memperbaiki lagi dalam hal pembangunan selokan.
SULISTIANI B 501 14 018